Selasa, 25 Januari 2011

Pemerintah siapkan Rp 5,5 Triliun untuk kabel optik



Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 5,5 triliun untuk pembangunan jaringan kabel komunikasi serat optik bawah laut. Targetnya, proyek raksasa tersebut harus selesai pada 2012 mendatang.

Dengan adanya kabel transmisi sepanjang 50.000 kilometer (km), nantinya seluruh pulau di wilayah Indonesia bakal terkoneksi oleh satu jaringan komunikasi. "Kalau jaringan itu sudah rampung, masyarakat dapat menikmati layanan telekomunikasi tak terbatas dan akses telekomunikasi antarpulau dapat mengandalkan kecepatan cahaya," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.

Pemerintah, Tifatul bilang, sebelumnya telah lebih dulu memulai pembangunan Palapa Ring. Ini merupakan megaproyek pembangunan tulang punggung atau backbone serat optik, yang terdiri dari 35.280 km serat optik bawah laut (submarine cable) dan 21.708 km serat optik bawah tanah (inland cable). Kabel backbone internasional terdiri dari tujuh cincin (ring) yang melingkupi 33 provinsi dan 460 kabupaten di seluruh wilayah negara kita.

Ke depan, Tifatul menjelaskan, setiap ring akan meneruskan akses frekuensi pita lebar dari satu titik ke titik lain di setiap kabupaten. Akses tersebut akan yang mendukung jaringan serat optik pita lebar berkecepatan tinggi dengan kapasitas hingga 300 giga bytes per second (Gbps) hingga 1.000 Gbps.

Saat ini, proyek penyambungan tersebut telah selesai 80% dari target total dengan panjang 50.000 km. Menurut Tifatul, sekarang tahap penyambungan fiber optik sudah masuk bagian Indonesia timur, yakni Mataram-Kupang sepanjang 1.500 km dengan perkiraan dana hingga Rp 800 miliar. Kabel akan disambung terus ke Kepulauan Maluku dan Papua.

Jika seluruh proses penyambungan kabel optik di dalam negeri kelar, pemerintah berencana akan meneruskan koneksi jaringan kabel ke Dili di Timor Leste dan Darwin di Australia.

Penyambungan kabel serat optik Australia akan menjadi altenatif dari jaringan kabel optik bawah laut yang sudah ada. Jaringan ini menghubungkan Jakarta-Singapura-Taiwan-Amerika Serikat (AS). Adapun rute jaringan koneksi baru yang akan dikembangkan: Jakarta-Kupang-Darwin-Sydney-AS. "Kita akan punya alternatif dua rute jaringan internet," ujar Tifatul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar