Senin, 01 November 2010

Terbentuknya Gunung-gunung di Indonesia





Indonesia memiliki 155 pusat gunung berapi yang aktif. Jawa dan Bali adalah dua pulau yang gunung apinya teraktifdi dunia, dengan 20 gunung berapi yang masih aktif. Selain ilu 13 gunung berapi yang lebih tua memiliki solfatar aktif (mengeluarkan sulfida dan gas-gas belerang lainnya yang kemudian membentuk belerang murni) dan fumarol (mengeluarkan gas bertekanan tinggi dan kadang-kadang mengeluarkan gas lainnya).

Beberapa gunung berapi seperti Semeru, Merapi, Agung dan Ciremai berbentuk klasik, tetapi gunung lainnya seperti Tengger dan Batur memiliki kaldera, puncaknya meletus meninggalkan dataran atau danau dengan puncak kecil di dalamnya. Kompleks Gn. Batur sering disebut-sebut sebagai kaldera terbesar dan terindah di dunia. Jawa Barat juga memiliki gunung-gunung berapi tua seperti Gn. Bajah dimana Gn. Halimun membentuk dinding bagian luar di lingkaran utara.

Gunung-gunung berapi berperanan penting dalam sejarah geologi dan manusia di jawa. Dampak utamanya bersifat positif karena menciptakan lahan-lahan baru melalui aliran lava dan endapan abu dan lahar. Erosi yang terjadi secara alami mengangkut bahan-bahan sebagai endapan aluvial ke dataran-dataran rendah berupa lapisan-lapisan tebal endapan yang sangat subur.

 

Gunung-gunung berapi juga merupakan perantara perubahan besar bentang lahan. Sekitar 2000-6000 tahun yang lalu, letusan Tangkuban Perahu menyumbat lembah di Padalarang. Terciptalah Danau Bandung yang luasnya lebih dari 700 km2. Berangsur-angsur perubahan tinggi permukaan air menemukan jalan baru dan dataran Bandung baru yang subur dan kering tidak segera muncul. Sampai 150 tahun yang lalu danau ini masih cukup luas, dan satwa liar seperti banteng, badak dan harimau masih banyak. bahkan sampai sekarang bagian selatan dari dataran ini rawan banjir.

Letusan Gunung berapi juga berdampak politis. Aliran lumpur dari Gn. Merapi telah menimbun Kerajaan Mataram Kuno pada tahun 1006, sehingga kerajaan berpindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.

Bahaya lain dari gunung berapi adalah semburan gas yang tidak terlibat (seperti karbon monoksida, hidrogen sulfida, dan sulfur oksida), terutama pada hari-hari berawan tebal. Gas-gas ini dikeluarkan oleh letusan Dieng pada tahun 1979, menelan 149 korban yang berusaha menyelamatkan diri dari kawah.

Letusan dan batuan yang menyala membakar rumah sampai jarak 7 km dari kawah pada saat Gn. Agung meletus tahun 1963.


Gunung berapi di bawah laut memindahkan air laut selama terjadi letusan sehingga menimbulkan gelombang pasang yang disebut Tsunami. Letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 menimbulkan Tsunami terbesar yang pernah terjadi di dunia. Gelombangnya mencapai Anyer di bagian ujung barat Jawa, dengan tinggi 36m dan menelan korhan 36.417 jiwa. Suatu batu karang besar yang terbawa gelombang tersebut kemudian ditemukan pada jarak 300 m ke arah darat yaitu di Tanjung Seraga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar